Cari Blog Ini

Jumat, 08 Maret 2013

Benarkah Kopi Bisa Bikin Tulang Keropos?

Jakarta - Kopi merupakan salah satu minuman pendukung sekaligus favorit banyak pekerja kantoran. Selain dapat mencegah kantuk, kopi dapat membangkitkan semangat selagi bekerja. Namun, benarkah kebanyakan minum kopi
dapat menyebabkan pengeroposan tulang?

"Kaitannya dengan kopi memang ada, namun itu secara tidak langsung. Terlalu banyak minum kopi akan menyebabkan gangguan pada pembuluh darah sehingga apabila pembuluh darah yang terganggu adalah pembuluh darah tulang belakang jelas akan menimbulkan rasa sakit," jelas
dokter spesialis tulang dari RSCM, dr Rahyussalim, SpOT (K) Spine, saat dihubungi detikHealth, Kamis (6/3/2013). Dia menjelaskan pengeroposan tulang dapat disebabkan karena infeksi, tumor,
serta proses degeneratif baik pada tulang atau jaringan lunaknya.

Pengeroposan tulang juga bisa dikarenakan kelainan metabolik seperti hipertensi dan diabetes.
"Orang-orang yang rentan terhadap
pengeroposan tulang adalah mereka yang memiliki gangguan hormonal, rahimnya sudah diangkat, atau yang memiliki
gangguan pada kelenjar tiroid," sambung dr Rahyussalim.
Orang-orang yang memiliki kondisi seperti itu rentan mengalami pengeroposan tulang karena sistem metabolismenya tidak sama dengan orang pada umumya.

Dihubungkan dengan kebiasaan duduk terlampau lama, dokter yang khusus menangani tulang ini mewanti-wanti bisa menimbulkan pengeroposan yang disebut disuse osteoporosis. "Tulang Anda akan
mengalami penurunan kualitas, tulang akan seperti kerupuk," ucapnya.

Tapi ingat, pengeroposan tulang itu dapat terjadi apabila seseorang duduk dalam jangka waktu lama tanpa henti dan tanpa aktivitas lain. Misalnya saja orang yang dipasung dalam waktu lama. "Tapi kalau seperti dokter, penjahit, atau
karyawan yang duduk lama masih
diimbangi aktivitas lainnya, hanya akan terjadi perubahan postur saja. Makanya harus rajin berolah raga," sambung dr Rahyussalim.

Sakit di tulang baru-baru ini dikeluhkan oleh penyanyi Tanah Air, Maia Estianty. Menurut sang manajer, Theo, Maia sudah
merasakan sakit pada tulang belakangnya sejak dua minggu yang lalu. Penyakit tersebut sangat mengganggu aktivitas pentolan 'Duo Maia' itu. Bahkan, untuk sekadar jongkok pun Maia merasakan nyeri. Maia masuk ke Rumah Sakit Graha Kedoya pagi kemarin, Selasa (5/3). Setelah mendapat perawatan, Maia pun akhirnya diizinkan pulang pada Rabu (6/3) sekitar pukul 12.00 WIB.

sumber : m.detik.com/health/read/2013/03/07/194652/2188957/763/benarkah-kopi-bisa-bikin-tulang-keropos

Selasa, 05 Maret 2013

Makanan Gurih, Manis dan Berlemak Ternyata Bikin Ketagihan

Jakarta - Para ahli mengatakan bahwa perusahaan makanan mengambil keuntungan karena produknya yang bersifat adiktif atau ketagihan. Karena mereka memakai banyak garam, gula dan
lemak agar citarasa makanannya semakin gurih dan lezat.

Sejak tahun 1970, orang Amerika telah menghabiskan lebih dari 14,85 kg keju per tahun. Untuk konsumsi gula bisa mencapai
31,5 kg per tahun dan garam mencapai 2,7 kg per tahunnya. Angka ini dapat menunjukkan tingkat kecanduan banyak orang pada makanan tak sehat, bahkan
bisa menyebabkan obesitas dan penyakit jantung.

Makanan yang mengandung banyak garam, gula dan lemak banyak berasal dari makanan olahan atau junk food. Menurut
laporan dari seorang reporter New York Times bernama Michael Moss, junk food bersifat adiktif karena mengandung banyak garam, gula dan lemak.

Seperti yang dilansir www.doctoroz.com (25/2/2013), garam dianggap sebagai bahan makanan ajaib yang bisa memberikan ledakan rasa yang disukai banyak orang. Begitu juga dengan gula yang terasa manis. Meskipun dapat
meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, namun keduanya juga dapat memperpanjang masa simpan makanan.

Agar rasa asin pada makanan lebih kuat, biasanya perusahaan makanan menggunakan jenis garam kosher, dengan butiran garam lebih besar dari garam
meja. Umum digunakan untuk
membumbui daging karena tidak mudah larut. Garam ini juga memberikan sensasi rasa yang lebih gurih di mulut. Sedangkan rasa manis yang di dapatkan
dari gula, umum digunakan dalam jumlah banyak. Cara ini digunakan oleh perusahaan makanan untuk membuat citarasa makanananya menjadi semakin enak dan terasa menyenangkan di mulut.

Sama halnya dengan penggunaan lemak, bahkan jumlahnya bisa melebihi gula. Pastilah kandungan kalori dalam makanan bisa mencapai dua kali lipat. Selain itu,
penjelasan tekstur makanan melalui kata- kata pada kemasan juga dapat membuat orang semakin penasaran dan ingin
mencicipinya. Hal inipun telah diteliti oleh sebuah penelitian. Hasilnya menunjukkan bahwa
rangsangan makanan dapat memicu otak untuk makan lebih banyak. Rangsangan tersebut akan muncul saat melihat iklan,mencium aroma dan foto makanan. Nafsu makanpun semakin meningkat jika rasa makanan cocok di lidah.

sumber : m.detik.com/food/read/2013/03/05/120220/2185968/900/makanan-gurih-manis-dan-berlemak-ternyata-bikin-ketagihan