Cari Blog Ini

Kamis, 21 Maret 2013

Radioisotop dalam Bidang Kedokteran

Berbagai jenis radioisotop digunakan untuk mendeteksi (diagnosa) berbagai penyakit antara lain Teknesium-99 (Tc-99),Talium-201 (TI-201), Iodin-131
(I-131),Natrium-24 (Na-24),Xenon-133 (Xe-133), Fosforus-32 (P-32), dan besi-59 (Fe-59).

1. Teknetum-99 (Tc-99)

yang disuntikkan kedalam pembuluh darah akan akan
diserap terutama oleh jaringan yang rusak pada organ tertentu, seperti jantung, hati dan
paru-paru. Sebaliknya, TI-201
terutama akan diserap oleh jaringan sehat pada organ jantung. Oleh karena itu, kedua radioisotop itu digunakan bersama- sama untuk mendeteksi kerusakan jantung.

2. Iodin-131 (I-131)

diserap terutama oleh kelenjar gondok, hati dan bagian- bagian tertentu dari otak. Oleh karena itu, I-131 dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok, hati, dan untuk mendeteksi tumor otak. Iodin-123 (I-123) adalah radioisotop lain dari Iodin. I-123 yang memancarkan sinar gamma yang digunakan untuk
mendeteksi penyakit otak.

3. Natrium-24 (Na-24)

digunakan untuk mendeteksi adanya gangguan peredaran
darah. Larutan NaCl yang tersusun atas Na-24 dan Cl yang
stabil disuntikkan ke dalam darah dan aliran darah dapat diikuti dengan mendeteksi sinar yang dipancarkan, sehingga dapat
diketahui jika terjadi penyumbatan aliran darah.

4. Xenon-133 (Xe-133)

digunakan untuk mendeteksi penyakit paru-paru.

5. Phospor-32 (P-32)

digunakan untuk mendeteksi penyakit mata, tumor, dan
lain-lain. Serta dapat pula mengobati penyakit polycythemia rubavera, yaitu pembentukan sel
darah merah yang berlebihan. Dalam penggunaanya isotop
P-32 disuntikkan ke dalam tubuh
sehingga radiasinya yang memancarkan sinar beta dapat
menghambat pembentujan sel
darah merah pada sum-sum tulang
belakang.

6. Sr-85 untuk

mendeteksi penyakit pada tulang.

7. Se-75 untuk

mendeteksi penyakit pankreas.

8. Kobalt-60 (Co-60)

sumber radiasi gamma untuk terapi tumor dan kanker. Karena sel kanker lebih sensitif (lebih
mudah rusak) terhadap radiasi
radioisotop daripada sel normal, maka penggunakan radioisotop untuk membunuh sel kanker dengan mengatur arah dan
dosis radiasi.

9. Kobalt-60 (Co-60) dan Skandium-137 (Cs-137) ,

radiasinya digunakan untuk sterilisasi alat-alat medis.